We will always try to update and open chapters as soon as possible every day. Thank you very much, readers, for always following the website!

Menantu Dewa Obat

Chapter 9
  • Background
    Font family
    Font size
    Line hieght
    Full frame
    No line breaks
  • Next Chapter

Bab 9

Reva berjalan ke ranjang pasien dan menghela nafas dengan pelan.

Seorang wanita cantik terbaring di ranjang pasien. Dari segi penampilan dia terlihat secantik Nara.

Tetapi dia terlihat sangat kurus dan seperti hanya tersisa tulang belulang saja. Dia terlihat sangat

menyedihkan.

Reva mengelilingi tempat tidur dan tiba-tiba mengangkat kepalanya: “Tuan King, berapa yang telah

kau bayarkan kepada Azka untuk merawat nona King?”

“Aku melakukan ini semua demi tuan King bukan demi hadiahnya!” Azka segera berkata: “Aku juga

memiliki hubungan yang baik dengan tuan King. Urusan dia adalah urusanku juga!”

Austin terdiam dan tatapan matanya menunjukkan sedikit rasa terima kasih kepada Azka. Azka telah

merawat putrinya di sini selama setengah tahun dan dia benar-benar tersentuh.

Reva mencibir: “Tanpa mengambil sepeserpun? Azka, maka kau benar-benar pantas mati!”

Apa yang kau bicarakan?” Azka menjawab dengan kesal.

Austin juga terlihat sedikit tidak puas, apa arti dari ucapannya ini?

Reva mengabaikannya dan hanya menatap dokter Tanaka: “Dokter Tanaka, sebenarnya kau sudah

melakukan dengan benar metode akupunkturnya!”

“Oh?” dokter Tanaka terlihat terkejut: “Kalau begitu mengapa nona King tidak bangun, dan, ini …

bahkan lebih serius …”

“Karena, seseorang telah melakukan sesuatu di tubuhnya!” Reva menatap Azka dengan senyum

ringan: “Seseorang telah menanam jarum perak di tubuhnya dan menyegel titik akupunturnya. Jika ada

seseorang yang mengeluarkan jarum itu maka akan menyebabkan tubuhnya kehilangan

sy kehidupan dengan cepat dan bahkan mungkin bisa meninggal karenanya!”

Wajah Azka tiba-tiba menjadi pucat dan berkeringat deras.

Raut wajah Austin juga berubah dan dia menatap Azka dalam-dalam.

Enam bulan terakhir ini hanya Azka yang paling sering berhubungan dengan putrinya. Siapa lagi yang

dapat melakukannya?

“Hey kau yang bermarga Lee, kau … kau sengaja ingin memfitnahku yah?” Azka berpura-pura tenang:

“Ketika kau menuduhku, kau perlu memberikan buktinya. Selama enam bulan aku yang selalu berada

Follow on NovᴇlEnglish.nᴇt

di sini. Bukankah perkataanmu barusan itu artinya aku yang melakukannya?”

“Kau tak perlu khawatir sebentar lagi ini akan segera beres!” Setelah berkata seperti itu, Reva pun

berjalan ke tempat tidur nona King.

Dia mengulurkan tangan dan menyentuh dahi nona King dan dengan cepat menyentuh beberapa titik

akupunktur di wajahnya dengan dua jarinya. Pada saat yang sama, dia mengambil tiga jarum perak

dengan tangan kirinya dan menusuk tiga titik akupuntur di wajah nona King dengan kecepatan kilat.

Setelah tiga tusukan itu, ada benjolan kecil yang tiba-tiba muncul di dahi nona King seperti ada

sesuatu yang akan keluar.

ses

Reva menahan jari-jarinya, meraih jarum perak satu demi satu dan menusukkannya ke titik akupuntur

di tubuh nona King.

Total ada 18 buah jarum dengan seluruh proses yang kurang dari setengah menit. Kedelapan i belas

jarum itu sudah terpasang!

Kali ini mata Azka semakin melebar. Dia sendiri adalah ahli akupunktur yang cukup hebat jadi otomatis

dia dapat melihat bahwa teknik Reva sangatlah hebat bahkan lebih hebat dari dirinya!

Pada saat yang sama, titik darah di dahi nona King perlahan – lahan terlihat bermunculan.

Austin buru-buru melangkah maju dan di titik darah itu ada ujung jarum yang timbul perlahan lahan.

Reva mengulurkan tangannya, menjepit ujung jarum dan dengan lembut menariknya keluar.

Ini adalah jarum perak yang berukuran setengahnya dari jarum biasa hanya sekitar tiga sentimeter

Wajah Austin berubah menjadi sangat keruh lalu dia berkata dengan cemas, “Apa … apakah ini jarum

perak yang telah menyegel uitik akupunkturnya?”

“Tepat sekali!” Reva mengangguk.

Austin langsung menatap kepada Azka. Kulit Azka berubah dengan drastis dan dia berkata dengan

licik: “Kalau itu … kalau itu bukan aku yang lakukan dan namaku juga tidak tertulis di jarum perak ini…”

“Jangan khawatir, sebentar lagi juga akan ketahuan!” Reva berkata dengan tenang.

Azka sudah tampak ketakutan tetapi dia masih tidak yakin: “Jangan … Jangan harap kau dapat

menyalahkanku…”

Reva mengabaikannya dan metode jarum penciptaan melesat masuk lagi dan menusuk tiga puluh

enam titik akupuntur besar di tubuh nona King satu demi satu.

Dengan jarum terakhir yang ditusukkan itu Reva menepuk kepala nona King dengan satu tepukan dan

berkata dengan lembut, “Bangunlah!”

Di bawah perhatian semua orang, kelopak mata nona King bergerak dan dia dengan perlahan

membuka matanya setelah koma selama lebih dari setahun.

Ada keributan di kerumunan itu. Austin langsung berlari ke samping tempat tidur. Meskipun dia telah

berusaha menahan air matanya sekuat apapun tetapi air matanya tetap mengalir deras ketika melihat

putrinya yang sudah bangun itu.

Ini adalah putri dia satu – satunya dan juga satu-satunya harapan dan andalan dia!

Setelah koma selama setahun dan akhirnya terbangun. Tak dapat dibayangkan suasana hati Austin

saat ini.

“Naomi, kau … kau akhirnya bangun …” Suara Austin tersendat.

Nona King melihat ke sekeliling dengan tatapan kosong dan berkata dengan lemah, “Papa.”

i

Air mata Austin kembali mengalir dengan deras. Selama setahun terakhir ini dia telah memimpikan

kata ini berkali-kali. Hari ini, akhirnya dia bisa mendengarnya!

Pada saat ini, Reva tiba-tiba mendengus dingin: “Azka, kau benar-benar cari mati!”

Saat Reva sedang berbicara Azka hanya melambaikan tangan kanannya dan tiga jarum perak

langsung terbang ke arah nona King.

Reva yang sudah menduganya dan telah meraih lembaran di sebelahnya kemudian menghalangi tiga

jarum perak itu pada saat yang bersamaan.

Wajah Austin tampak dingin dan dia langsung melambaikan tangannya. Kemudian seorang pria di

sebelahnya bergegas seperti naga dan harimau bertarung dengan Azka.

Meski Azka masih memiliki kekuatan tetapi bagaimanapun juga dia bukan lawan pria itu. Tidak lama

kemudian sepasang tangannya telah dipatahkan oleh pria itu dan dilemparkan ke depan Austin,

Wajah Austin terlihat sangat dingin. Barusan tiga jarum perak terbang ke arah putrinya. Jika bukan

karena Reva yang menghentikannya tadi putrinya mungkin dalam bahaya.

“Azka, apa yang ingin kau lakukan!” Austin bertanyadengan dingin.

Azka terengah-engah lalu mengertakkan giginya dan tidak mau berbicara.

“Tuan King, mengapa kau tidak bertanya pada putrimu dulu.” Reva berkata dengan lembut, “Baru saja

putrimu bangun dia sudah mau membunuh putrimu. Bukankah sudah jelas ini?”

Austin segera menatap putrinya. Meskipun nona King terlihat lemah tetapi dia mengertakkan gigi dan

berkata, “Papa, Dexter yang memukulku ”

“Apa!?” Austin sangat marah, Dexter Dash adalah putra Azka!

Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏm

Pada titik ini akhirnya semuanya menjadi jelas.

Pantas saja Azka datang untuk merawat nona King secara pribadi. Dia bukan datang untuk

menyelamatkan nona King tetapi untuk membuat nona King tidak pernah bangun. Dengan cara

ini, masalah ini tidak akan pernah ketahuan selamanya.

Tentu saja dia tidak berani membunuh nona King. Sebab jika nona King mati saat Azka sedang

merawatnya disini, maka sudah pasti dia yang akan dicurigai.

Oleh karena itu kali ini dia memanfaatkan masalah dokter Tanaka itu dengan diam-diam menusukkan

jarum perak itu ke tubuh nona King. Saat dokter Tanaka melakukan tusuk jarum akupunktur maka itu

akan membuat jarum perak yang Azka tusukkan ke dalam tubuh nona King itu membunuhnya.

Wajah Austin yang semakin dingin berkata: “Pantas saja untuk waktu yang begitu lama aku tak dapat

menemukan siapa yang telah menabrak putriku. Ternyata keluarga Dash dalang dari semua ini. Azka

Dash ternyata kau cukup keji!”

Azka mengertakkan giginya dan berkata dengan sungguh-sungguh: “Austin, jika aku kalah, aku akan

mengakuinya. Tetapi semua ini adalah perbuatanku seorang diri. Ini adalah kesalahanku sendiri…”

“Huh, aku seorang Austin King tidak pernah mengatakan bahwa siapa yang melakukan kesalahan

harus bertanggung jawab oleh dirinya sendiri.Austin melanjutkan berkata dengan dingin, “Meski ini

adalah kesalahanmu seorang tetapi, kalian Dash sekeluarga harus menanggung akibatnya.”

INDU SCO

UI

Setelah mengatakan itu, Austin melambaikan tangannya dan berkata dengan dingin, “Semua anggota

keluarga mereka yang masih keturunan langsung keluarga Dash harus dibunuh. Sisanya diusir dari

Kota Carson dan tidak akan pernah diizinkan untuk masuk ke Kota Carson lagi!”

“Ya!” Pria di sebelahnya membungkuk sebagai jawabannya kemudian berbalik dan berjalan keluar.

Reva yang berdiri di sampingnya begitu terkejut

Austin memang begitu gagah dan hebat.

Dengan satu kalimat saja sudah dapat memutuskan hidup dan mati sebuah keluarga besar.

“Tuan Lee, terimalah penghormatan dari Austin King!” Austin berbalik dan berlutut di depan Reva:

“Terima kasih telah menyelamatkan putri kecilku, Austin tidak akan pernah melupakannya! Jika tuan

Lee membutuhkan sesuatu, silahkan datang mencari Austin King. Tak ada sesuatu yang tak dapat

Austin King lakukan di kota Carson ini!”

Previous Chapter

Next Chapter