We will always try to update and open chapters as soon as possible every day. Thank you very much, readers, for always following the website!

Menantu Dewa Obat

Bab 1388
  • Background
    Font family
    Font size
    Line hieght
    Full frame
    No line breaks

Bab 1388 Apa kau cukup pantas untuk dibandingkan dengan keluarga Brussel-ku?

Axel dan Alina tidak bisa menahan ekspresi cemberutnya. Ucapan Richie ini benar–benar

kasar.

Dengan suara yang dalam Alina berkata, “Putriku menikah dengan situasi yang wajar!”

Richie mendengus dingin, “Pernikahan yang wajar?”

“Semakin sering orang berkata seperti itu maka mereka akan semakin merasa bersalah.”

“Huh, orang–orang jaman sekarang ini benar benar lain di mulut, lain di hati.”

sangat

“Di luaran tampak polos dan suci tetapi siapa yang tahu apa yang terjadi di balik kepolosan itu!”

“Pa, untung saja waktu itu kau tidak jadi menjodohkan aku dengannya.”

“Kalau tidak, bukankah hal ini hanya akan merusak peraturan keluarga Brussel aku saja kalau sampai aku

menikahinya. Lalu nantinya bagaimana cara aku memberikan penjelasan kepada para penatuaku?”

Ucapannya ini langsung membuat Axel, Alina dan Nara geram.

Dengan cepat, Alan memarahi Richie kemudian meminta maaf kepada Axel dan Alina.

Ekspresi Richie tampak dipenuhi dengan penghinaan. Dan saat dia melihat ke Nara lagi, tatapan matanya benar–

benar tampak tidak rela.

Follow on NovᴇlEnglish.nᴇt

Dia benar–benar tidak rela untuk melewatkan wanita secantik ini!

Setelah duduk sebentar lalu tiba tiba Richie berkata, “Oh ya, ngomong-

tiba Richie berkata, “Oh ya, ngomong–ngomong, nona Shu, apa pekerjaan suamimu?”

Nara: “Dia seorang dokter.”

Richie mendengus dengan dingin, “Dokter?”

“Ckckck.. memangnya berapa gaji dokter sebulannya?”

“Nona Shu, aku lihat penampilan dan gaun yang kau kenakan ini juga tidak murah.”

“Apa gaji suamimu itu bisa menutupi gaya hidupmu?”

“Jangan–jangan gadis cantik seperti kau ini juga masih punya penghasilan tambahan, hahaha…”

Ekspresi Nara langsung menjadi dingin. Si Richie ini jelas sedang menghinanya!

Dengan dingin Axel berkata, “Richie, kau tidak perlu mengkhawatirkannya.”

“Putriku adalah CEO perusahaan farmasi Shu. Dia mampu membeli apapun yang dia inginkan!”

“Dan menantuku itu juga punya bisnisnya sendiri.”

“Dia memiliki usaha di bidang konstruksi dan menghasilkan banyak uang setiap tahunnya.”

Richie sama sekali tidak menyangka bahwa keluarga Shu ternyata memiliki modal juga.

Meskipun Richie mengaku bahwa dirinya merupakan anggota keluarga Brussel namun pada dasarnya nama

keluarganya adalah Howard dan dia juga tidak memiliki terlalu banyak hak untuk berbicara di dalam keluarga

Brussel.

Dan pada saat ini semua biaya pengeluarannya itu diberikan oleh Merry, mamanya sendiri. Dia sama sekali tidak

punya usaha apa–apa.

Sepertinya dia juga tidak cukup kompeten kalau mau dibandingkan dengan Nara.

Richie menjadi lebih tidak senang lagi. Dia meludah dan mendengus dingin, “Huh, paman Axel, apa kau sedang

memamerkan kekayaanmu kepadaku?”

“Hanya karena kau memiliki perusahaan farmasi dan konstruksi, apa lantas kau mengira bahwa kau sudah sangat

hebat?”

“Bagi keluarga Brusselku ini kalian hanyalah sekelompok orang kaya baru saja.”

“Apa kau kira kau cukup pantas untuk bisa dibandingkan dengan keluarga Brussel–ku?”

Axel dan Alina tidak lagi bisa menahan amarahnya. Ekspresi Alan juga ikut berubah. Dia langsung menunjuk Richie

lalu dengan marah membentaknya, “Cukup sudah!”

“Richie, bagaimana cara kau berbicara?”

“Bagaimana kau bisa begitu kurang ajar terhadap orang yang lebih tua?”

“Cepat minta maaf kepada paman Axel–mu sekarang juga!”

Richie menunjukkan ekspresi menghina dan berkata, “Kau menyuruhku untuk minta maaf kepadanya?”

“Jangan mimpi!”

Wajah Alan memerah karena marah. Dia langsung mengangkat tangannya untuk menampar

Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏm

Richie.

Richie menutupi sebagian wajahnya lalu dengan marah dia berkata, “Kau… kau berani menamparku?”

“Aku akan memberitahu mamaku!”

Alan langsung berlari pergi dengan marah.

Axel tampak canggung lalu dengan suara kecil dia berkata, “Alan, kenapa… kenapa kau menampar anak itu?”

“Sebenarnya, ini bukan masalah besar…”

Alan mengibaskan tangannya, “Axel, kau tidak perlu membahasnya.”

“Anak ini semakin hari semakin menjadi jadi!”

“Kalau sekarang aku tidak memberinya pelajaran, di kemudian hari ada kemungkinan dia malah akan membuat

masalah!”

“Axel, maafkan aku. Anak ini sudah terlalu dimanjakan oleh mamanya!”

Axel menghela nafas, “Sudahlah, kita ini sahabat lama, tidak perlu berkata seperti ini.”

Setelah mengobrol sebentar lalu tidak lama kemudian Reva pun

Dia menyapa Alan lalu mengajak Nara ke lantai atas.

tiba.

Hari ini pangeran mengadakan acara makan–makan sehingga Reva dan Nara datang ke sini untuk memenuhi

undangan acara makan–makannya.

The will be updated daily. Come back and continue reading tomorrow, everyone!