We will always try to update and open chapters as soon as possible every day. Thank you very much, readers, for always following the website!

Antara Dendam dan Penyesalan by Jus Alpukat

Bab 62
  • Background
    Font family
    Font size
    Line hieght
    Full frame
    No line breaks
  • Next Chapter

Bab 62

Jari–jari dingin itu terasa seperti ular yang merayap di pipinya. Selena tidak peduli apa yang Harvest

permasalahkan, dia tahu Harvey sedang kumat.

Saat berpacaran dengan Harvey, dia mengajukan tiga permintaan, yaitu tidak boleh berkhianat, tidak

boleh disentuh orang lain, dan tidak boleh meninggalkan dirinya.

Selena segera menyadari bahwa Harvey memiliki hasrat yang luar biasa untuk menguasai dirinya. Dia

bisa membuat satu keluarga hancur hanya karena seseorang menamparnya.

Dia juga merasa tidak senang karena Selena bersinar di sekolah dan menjadi pusat perhatian

semua orang. Suatu hari, Selena terjatuh di dalam sebuah kegiatan olahraga, panitia kegiatan itu

pun membawanya ke ruang medis.

Pada malam itu, Selena pertama kali melihat sisi gelap Harvey terhadapnya. Hanya ada satu kata

yang keluar dari mulut Harvey, “Bersihkan!”

Meskipun Selena telah menjelaskan apa yang terjadi, Harvey tetap tidak mau mendengarkannya.

Malam itu, Selena dipaksa mandi di bawah pancuran air dingin selama sepanjang malam.

Meskipun Harvey sedikit tidak normal, Selena tetap cinta mati kepadanya. Bahkan Selena rela

mengambil cuti sekolah dan mengurangi kesempatan untuk tampil di depan umum.

Tak disangka, setelah bercerai, Harvey malah semakin tidak normal.

Follow on NovᴇlEnglish.nᴇt

Selena awalnya sudah sakit perut. Efek samping kemoterapi baru saja sedikit membaik. Kamar itu pun

tidak ada pemanas. Setelah tersiram air dingin, Selena pun kesakitan luar biasa.

“Matikan airnya! Aku kedinginan! Harvey, aku sangat kedinginan!”

Harvey menempelkan tubuh wanita itu ke dinding batu yang dingin, senyuman di bibir Harvey

membuat orang merinding.

“Seli, kalau aku memelukmu, apakah kamu tidak akan kedinginan lagi?”

“Orang gila! Kamu orang gila!”

Dengan tangannya yang gemetaran, Selena menyentuh keran pancuran air, tetapi Harvey langsung

menangkap tangannya.

Dia mengangkat lengan Selena ke atas kepala hingga tubuhnya yang basah oleh air itu membentuk

lekuk tubuh yang sempurna.

Kondisi Harvey sendiri tidak jauh berbeda. Kemeja putihnya itu menempel di tubuhnya di guyuran

bawah air dingin, otot perutnya pun samar–samar terlihat.

Tubuh Harvey yang sangat panas itu menempel erat pada Selena.

Aura yang terasa di antara mereka berdua pun langsung berubah menjadi janggal Harvey

menundukkan kepalanya ke arah telinga Selena dan berkata dengan suara berat, “Seli, meskipun kita

sudah bercerai, kamu tetap hanya bisa menjadi milikku Apakah kamu lupa?”

Lepaskan aku Aku sudah bilang, antara aku dan Lewis tidak ada apa–apa!” Karena tidak berani terlalu

memancing amarah Harvey, Selena pun hanya bisa menahan amarahnya dan menjelaskan

dengan sabar.

Harvey tersenyum sinis sambil berkata, “Tidak ada apa–apa, apakah kamu akan pindah ke

apartemennya? Seli, kamu pikir dengan meninggalkanku, Keluarga Martin bisa menjadi pelindungmu?

Bagaimana kalau kita bertaruh, berapa lama Keluarga Martin bisa bertahan?”

Harvey mengira apartemennya itu adalah milik Lewis? Selena bahkan tidak sempat memikirkan

hal itu.

Pada saat ini, Selena hanya bisa memukuli Harvey dengan tangan kirinya untuk menunjukkan

kemarahannya. Meskipun tidak menyakitkan, itu lebih baik daripada tidak melakukan apa pun

sama sekali.

“Harvey, kamu yang selingkuh, kamu yang menceraikanku, dan kamu juga yang ingin

bertunangan dengan orang lain. Jika kamu tidak tahu apa arti perceraian, kamu pulang saja dan

tanyakan pada pengacaramu. Apa hakmu untuk mengaturku? Apa hakmu?”

Selana bertanya lagi dengan suara meringis, “Apakah kamu seorang merasa seperti raja yang

berkuasa dan semena–mena? Jika kamu sudah berencana untuk meninggalkan duniaku,

mengapa kamu terus–menerus kembali? Jika ini adalah cara barumu untuk menyiksaku, kamu

Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏm

lebih baik membunuhku saja.”

Bibir Harvey mengecup air mata Selena yang bercampur dengan air dingin, lalu berkata dengan

suaranya yang dingin dan kejam. “Seli, aku sudah memberimu kesempatan, tetapi kamu yang

membuangnya. Bagiku, perceraian hanya sekadar perpisahan secara hukum. Selamanya kamu

harus hidup di bawah kendaliku.”

Selena teringat, setelah dia direndam dalam air dingin sepanjang malam, Harvey pernah bertanya

apakah dirinya ingin pergi.

Harvey adalah binatang buas, Selena hanya akan menyakiti diri sendiri jika terus bersamanya.

Mumpung Harvey masih bisa mengendalikan cintanya pada Selena, Harvey bisa mengantar Selena

untuk pergi.

“Apakah kamu masih ingat jawabanmu saat itu? Kamu memeluk pinggangku dan berkata

kepadaku, ‘Jika kita sakit, kita akan sakit bersama. Jika ada obat, kita akan minum obat bersama.

Selain mati, kamu pasti tidak akan meninggalkanku.“”

Selena memandangi wajah tampan yang tampak samar di bawah cahaya redup sambil bertanya

dengan suara dingin, “Bagaimana jika aku benar–benar mati?”

+15 BORUS

Bab 63